SEDEKAH
MENDATANGKAN KEUNTUNGAN YANG ABADI, Mendapat Keberkahan Dunia, Rahmat, Serta
Nikmat di Akhirat. Insyaallah
1. Pengertian Sedekah
Sedekah ialah
pemberian yang diniatkan untuk mengharapkan ridha Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Sedekah adalah mengeluarkan sebagian harta yang kita miliki, bertujuan untuk
mendekatkan diri kepada Allah subhanahu wa Ta’ala. Artinya, niatnya harus
ikhlas karena Allah semata. Karenanya, orang yang bersedekah harus menjauhkan
diri dari menyebut-nyebut sedekahnya alias jangan memamerkan sedekahnya,
apalagi meminta balasan dari orang yang diberi sedekah.
“Perkataan yang
baik dan pemberian maaf lebih baik daripada sedekah yang diiringi tindakan yang
menyakiti. Allah Mahakaya, Maha penyantun.” (QS. Al-Baqarah [2]: 263)
Sedekah secara
sembunyi-sembuni lebih utama dari sedekah secara terang-terangan. Sebagaimana
firman Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam QS. Al-Baqarah[2] ayat 271
“Jika kamu menampakkan
sedekah-sedekahmu maka itu baik. Dan jika kamu menyembunyikannya dan
memberikannya kepada orang-orang fakir maka itu lebih baik bagimu dan Allah
akan menghapus sebagian kesalahan-kesalahanmu. Dan Allah Maha teliti
atas apa yang kamu kerjakan.”
2. ADAB SEDEKAH
Sedekah memiliki
adab yang harus dijaga dan diperhatikan sebagaimana ibadah yang lainnya. Jika
sedekah tidak berdasarkan adab, maka dikhawatirkan pahala sedekahnya akan
terhapus. Adab sedekah yakni:
a. Harta yang disedekahkan haruslah halal
Allah
Subhanahu wa Ta’ala itu Maha baik dan tidak menerima kecuali yang baik. Dan
Allah telah menegaskannya dalam QS Al-Baqarah [2] ayat 267
“Wahai orang-orang yang beriman!
Infakkanlah sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa
yang Kami keluarkan dari bumi untukmu. Janganlah kamu memilih yang buruk untuk
kamu keluarkan, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan
memicingkan mata (enggan) terhadapnya. Dan ketahuilah bahwa Allah Maha
Kaya, Maha Terpuji.”
b. Berasal dari harta yang baik dan
paling disukai
“Kamu
tidak akan memperoleh kebajikan, sebelum kamu menginfakkan sebagian harta yang
kamu cintai. Dan apapun yang
kamu infakkan, tentang hal itu sungguh, Allah Maha Mengetahui.” (QS.
Ali-‘Imran [3] : 92)
c. Ikhlas untuk mendapatkan ridha Allah Subhanahu
wa Ta’ala
Sedekah
tidak boleh diselubungi oleh perbuatan riya. Kita wajib mengarahkan niat
sedekah hanya untuk Allah Subhanahu wa Ta’ala.
“Sesungguhnya
semua amal itu tergantung niat, dan setiap orang akan menerima (pahala) sesuai
yang ia niatkan.” (Muttafaqun ‘alayh)
d. Pemberi sedekah hendaknya banyak beristighfar
kepada Allah seusai bersedekah
Hal
ini bertujuan agar senantiasa memantapkan niat sedekah, yaitu ikhlas. Bukan
malah menimbulkan rasa bangga dan akhirnya riya’. Na’udzubillahi min dzalik.
e. Tidak mengungkit-ungkit sedekah dan tidak
menyakiti perasaan penerima sedekah
“Wahai orang-orang yang beriman!
Janganlah kamu merusak sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti
perasaan penerima, seperti orang yang menginfakkan hartanya karena riya’
(pamer) kepada manusia dan ia tidak beriman kepada Allah dan hari akhir. Perumpamaannya
(orang itu) seperti batu licin yang di atasnya ada debu, kemudian batu itu
ditimpa hujan lebat maka tinggallah batu itu licin lagi. Mereka tidak
memperoleh sesuatu apa pun dari apa yang mereka kerjakan, dan Allah tidak
memberi petunjuk kepada orang-orang kafir.” (QS. Al-Baqarah [2]: 264)
f. Memberi
dengan wajah berseri dan lapang hati
Rasulullah
Shallallahu’alayhi wa sallam bersabda, “Janganlah meremehkan perbuatan baik
sedikit pun, meskipun itu sekedar engkau menemui saudaramu dengan wajah ceria.”
(HR. Muslim)
g. Memberi sedekah kepada orang yang paling
membutuhkan.
Jika
ada kerabat yang sedang membutuhkan maka ia lebih berhak menerima sedekah dari
kita dibandingkan orang lain. “Sedekah
yang diberikan kepada orang miskin bernilai satu sedekah, dan apabila sedekah
itu diberikan kepada kerabat maka bernilai dua, yakni sedekah dan menyambung
kekerabatan.” (HR. Muslim, Tirmidzi, dari Sulaiman bin Amir)
h. Setelah kerabat, sedekah yang lebih utama
berikutnya adalah kepada tetangga
i. Lebih utama pula bila sedekah diberikan kepada
orang berilmu yang fakir
Karena
sedekahnya itu merupakan pertolongan bagi penerima sedekah untuk mencari ilmu
j. Menyegerakan sedekah ketika masih hidup dan
masih mampu melakukannya.
3. Golongan orang yang berhak menerima
sedekah
Ada 3 golongan orang yang berhak menerima sedekah. Sebagaimana hadits
yang diriwayatkan oleh Qabishah bin Mukhariq Al Hilali, yang berkata “Ketika
aku menanggung beban, aku menemui Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wa sallam
untuk meminta kepada beliau. Rasulullah kemudian bersabda, “Wahai Qabishah,
meminta-minta itu hanya halal bagi salah satu dari tiga golongan, yaitu:
1) Orang yang memiliki utang
Ia
halal meminta sampai bisa menyelesaikan tanggungan utangnya, kemudian menahan
dirinya.
2) Orang yang tertimpa musibah pada hartanya
Ia
boleh meminta-minta sehingga mampu untuk hidup.
3) Seorang yang ditimpa kemiskinan setelah kaya
Sampai-sampai
tiga orang yang berakal dari kaumnya berkata, “Sungguh si fulan telah ditimpa
kemiskinan.” Ia boleh meminta-minta sehingga ia mampu hidup sederhana. (HR
Muslim)
4. MANFAAT SEDEKAH
Sungguh begitu banyak manfaat sedekah bagi
kita, Masya Allah. Sedekah adalah perniagaan kita, langsung dengan Allah
Subhanahu wa Ta’ala, yang tidak akan menimbulkan kerugian sedikit pun dan malah
mendatangkan banyak keuntungan di dunia apalagi di akhirat kelak. Berikut
adalah manfaat-manfaat dari sedekah
a. Sedekah adalah penyuci, pelebur kesalahan dan
pengangkat derajat.
“Ambillah zakat dari harta mereka,
guna membersihkan dan menyucikan mereka, guna membersihkan dan menyucikan
mereka, dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doamu itu (menumbuhkan)
ketentraman jiwa bagi mereka. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.” (QS.
At-Taubah [9] : 103)
b. Sebagai bukti ketundukan atas perintah Allah
Subhanahu wa Ta’ala dan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Diantara sifat orang-orang yang
beriman dan bertakwa adalah bersegera menjalankan perintahNya. Dan bukankah
sedekah merupakan salah satu ibadah yang diperintahkan Alloh?
“Dan infakkanlah sebagian dari apa
yang telah Kami berikan kepadamu sebelum kematian dating kepada salah seorang
di antara kamu; lalu dia berkata (menyesali), ‘Ya Tuhanku, sekiranya Engkau
berkenan menunda (kematian) ku sedikit waktu lagi maka aku dapat bersedekah dan
aku akan termasuk orang-orang yang sholeh.” (QS. Al-Munafiqun [63] : 10)
c. Orang mu’min berada dalam naungan
sedekahnya pada hari Kiamat kelak.
Uqbah bin Amir pernah berkata, “Saya
mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Setiap orang
berada di bawah naungan sedekahnya hingga manusia diadili oleh pengadilan
Allah.’” (HR Ibnu Khuzaimah, shahih Ibnu Khuzaimah)
d. Menghindarkan musibah dan menjauhkan kematian
yang buruk.
Yang dimaksud dengan kematian yang
buruk ialah seperti kematian akibat keruntuhan bangunan, jatuh tenggelam,
tergoda syaitan saat menghadapi kematian dan jatuh saat lari meninggalkan jihad
fiisabilillah. Umamah Radhiyallahu’anhu berkata bahwa Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda, “Perbuatan-perbuatan baik akan mengindarkan diri
dari pintu-pintu keburukan, sedekah yang tersembunyi akan memadamkan amarah
Allah, dan menyambung tali silaturrahim dan menambah usia.” (HR Ath Thabrani)
e. Sebagai tanda dan bukti nyata keimanan manusia
f. Allah
akan memberi ganti orang yang bersedekah.
“Katakanlah, ‘Sungguh Tuhanku melapangkan rizqi dan membatasinya bagi
siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hambaNya.’ Dan apa saja yang kamu
infakkan, Allah akan menggantinya dan Dialah pemberi rizqi yang terbaik.” (QS.
Saba’ [34] : 39)
g. Pahala sedekah tidak akan pernah terputus,
walaupun pemmberi sedekah sudah meninggal.
Bukti kebenaran dari manfaat ini
ditegaskan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Apabila seorang
manusia meninggal dunia, terputuslah segala amal perbuatannya kecuali 3 hal,
sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan doa anak sholeh untuknya.” (HR
Muslim)
5. Contoh-Contoh Perbuatan Sedekah
Tahukah bahwa sedekah TAK CUMA HARTA? Jangan risau apabila kita tidak
punya cukup harta untuk disedekahkan. Karena, sedekah bukan hanya dengan harta.
Sedekah bisa juta dilakukan dalam bentuk perbuatan baik, yakni:
- Menyingkirkan benda-benda berbahaya dari jalan. Misalnya paku, batu, sampah plastik atau buah yang dapat menyebabkan pejalan kaki terpeleset.
- Menulis buku yang bermanfaat. Hal ini termasuk sedekah jariyah
- Membiayai hidup anak dan berlaku adil terhadap anak-anak.
- Perkataan yang baik
- Menolong orang yang lemah
- Berbuat kebaikan di antara manusia
- Membantu orang miskin
- Menyambut saudara Muslim dengan wajah ceria
- Tahmid, takbir dan tahlil
- Mencegah bahaya yang kemungkinan menimpa Muslim
- Berlaku adil di antara 2 orang yang berselisih
- Mengucap salam
- Berjalan untuk shalat
- Menemani orang sakit
- Menasihati kaum Muslimin
- Mengajarkan ilmu yang bermanfaat
Sedekah itu tidaklah sulit bukan?
Yang paling penting dilakukan dengan niat ikhlas karena Allah semata. Ayo,
mulai sekarang kita meminta dan memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala agar
kita diberikan kekuatan, kesabaran serta keikhlasan agar bisa bersedekah
sesering mungkin.
0 komentar:
Posting Komentar